Monday, March 31, 2008

"Pariwisata,seni dan budaya"



"Pariwisata Seni dan Budaya"

Tapian Nauli...perpaduan dua kata yang amat syahdu terdengar telinga kita,tapian nauli cermin kota Sibolga dan letaknya begitu strategis sekali, diapit oleh gunung dan lautan serta utara,barat dan selatannya berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Kalo kita lihat dari luas wilayah kota Sibolga... , Kota ini tidak terlalu luas tapi simple dan proporsional untuk ditata atau di jadikan sebagai kota Pariwisata.Talkote tidak bermaksud menggurui atau sok patenlah katakan, tapi mari sama -sama coba kita memberikan masukan untuk menyongsong "Reformasi Birokrasi dan publisitas e-Gooverment di kota Berbilang kaum ini,demi kemajuan kota Tapian Nauli ini dari segi Pariwisatanya.Sebenarnya karna"maaf"kecilnya kota ini, penataannya jadi tidak terlalu rumit,sebab tidak perlu menggunakan anggaran yang terlalu besar.Ibarat orang kecil rejekinya juga kecil ,orang besar rejekinya juga besar hahahaha.... 
Tapianku merindukan Nauli ...Jika ditelaah dari sudut pandang pada dimensi lain kota berbilang kaum ini sangat merindukan perubahan-perubahan yang sangat signifikan , dalam artian "banyak sisi kota yang masih perlu di renovasi,yaitu dengan cara rehabilitasi sederhana.Seperti merenovasi ulang bangunan - bangunan bersejarah di pusat-pusat kota,dengan catatan tidak menghilangkan nilai sejarahnya, kemudian sasaran berkelanjutan ke sudut/pinggiran kota agar kota ini benar-benar klop tersentuh oleh sentuhan tangan-tangan para pencinta keindahan.Tapi kita juga harus memperhatikan element-element kecil yang membuat kota ini ramai,misalnya saja "maaf 1x lagi" Becak , becak merupakan element kota sibolga,alangkah baiknya becak itu juga ditata rapi dengan cara : membuat /mencat becak dengan warna seragam tapi indah,seperti gerobak kesawan square,kemudian tong sampah ...itu juga dapat dibuat indah dengan membuat kombinasi-kombinasi warna yang menarik tapi sederhana dan tidak memerlukan biaya yang besar.Nah itu hanya sekedar intermezoo... 


Kembali kita pada tujuan utama yaitu:" visi dan misi kota berbilang kaum" ini!!!...sampai detik ini saya ingin sekali menemukan sejauh mana realisasi yang sudah kita rasakan pada slogan ini ...apakah ini hanya sebagai motivasi yang membuat kita tidak pernah berhenti berfikir untuk mencari-cari jawaban terhadap slogan ini...???????


Sebenarnya kita sangat merindukan hasil dari sebuah cita-cita suatu keinginan "bangsa/negara/provinsi/kabupaten/kota"...tapi sejauh mana sudah cita-cita mendewasakan pemikiran masyarakat kita ,kita masih di hantui oleh rasa tidak percaya diri serta mengalami krisis kepercayaan yang sangat mendasar.Hal ini di sebabkan kurangnya kemapanan pola fikir dalam mencermati situasi dan selalu menunggu orang lain berbuat terlebih dahulu, inilah cermin budaya anak bangsa sekarang ini ...dimana kita sembunyikan nilai-nilai Reformasi yang pernah sama-sama kita Kumandangkan...?????
"Syair Sikambang....Gemuruhnya Sajak dan Pantun"...
"Api revolusi"...haruskah... bakal... digantikan figur yang tak pasti...???
Gelisah...gelisah...gelisah...
Takut...takut...takut.....
Pada suatu hal yang tak pasti,pada suatu ketakutan yang belum tentu harus ditakuti...

Pada siapa kita harus mengadu...???
Pada siapa kita harus bertanya...???
Haruskah pada kucing kita berterus terang...
atau pada tuak bargot kita lampiaskan kegelisahan -kegelisahan yang tak kunjung terpecahkan ini...
Bubar ah..besok kita lanjutkan lagi...,


"Hari baru kita mulai lagi...Benakku berpaling lagi pada nilai-nilai kebenaran tentang sejarah kebudayaan yang ada pada masyarakat pesisir kota sibolga ini...dari mana sebenarnya sumber-sumber tentang kebudayaan yang ada pada negeri berbilang kaum ini ???Apakah semua itu hanya sekedar rekayasa tentang nilai-nilai yang terkandung dalam cerita asal-usul suatu tradisi atau kebudayaan?Darimana sumber yang benar-benar dapat kita percayai?Mari kita kaji sebentar tentang budaya yang ada pada masyarakat batak toba...mereka memiliki struktur budaya yang sangat akurat,mulai dari cerita tentang danau toba sampai pada huruf-huruf batak kuno,gorga,ulos masing-masing dapat di uraikan secara terperinci.Bagaimana pula dengan kita yang memiliki kesenian sikambang atau cerita tentang putri runduk?Masyarakat pendukung kesenian Sikambang sudah tentu Masyarakat yang berdomisili di pesisir pantai barat,mulai dari muko-muko ,tapteng ,sibolga,barus,singkil dll ,merupakan penganut paham kesenian budaya berbasiskan Sikambang.Jadi Siapa sebernya penemu Sikambang itu???Bagaimana perbedaan Yang dimiliki tiap-tiap daerah tentang kesenian Sikambang itu?Saat kita memikirkan itu ,tiba-tiba muncul masyarakat tionghoa menampilkan Barongsainya...bah itu ular naga yang berjalan, dijalan raya poang...meliuk-liuk ,melompat-lompat...bagus sekali itu bah...Nah ... coba renungi...renungi...renungi...??? Renungi apa...?Yah itu tadi....?
mengambang udah cerita kita ini...coba kita fokus lagi pada suatu titik yang dapat meningkatkan minat tourist untuk berkunjung ke kota berbilang kaum ini...ayolah kawan-kawan sekalian...
kasih masukan dong !!!Sampai saat ini pengunjung manca negara yang masuk kota ini masih terbilang sedikit,ngak tau kenapa ...???
Sebenarnya jawabannya ada pada kita selaku penerus bangsa ini,mulailah sadar akan semua ini .Sebab siapa lagi yang akan muwujudkan semua ini...mulailah dari hal-hal yang mendasar.Ini adalah jalan untuk mendongkrak PAD kota sibolga ...
Sayang sekali hunian wisata di kota berbilang kaum ini tidak terisi oleh orang yang dapat menambah income daerah kita ini,seperti Kuta Bali.Saya tidak ingin menuntut sibolga menjadi seperti Bali ,sebab Sibolga sendiri punya Potensi melebihi Bali.????

Tapi untuk saat sekarang ,Sibolga sudah mulai membenahi diri untuk melangkah ke kota Wisata,pelan-pelan pasti jadi,tergantung pada kita bagaimana cara kita mempublikasikan objek-objek wisata yang ada di Kota sibolga kepada tourist-tourist Manca Negara dengan adanya Asosiasi pariwisata kota Sibolga.Serta pembinaan kesenian-kesenian tradisional yang ada pada kota sibolga ini menjadi suguhan yang sangat specifik bagi tourist Manca Negara.

Negeri berbilang kaum...bukan berarti kita harus mengkotak-kotakkan kesenian di kota ini karena ragam budaya yang ada,tetapi kita harus bekerjasama,bagaimana menampilkan seluruh kesenian yang ada pada masyarakat kota sibolga ini secara apik dan tertata indah dipandang mata syahdu di dengar telinga.

"Seni...banyak orang bercerita masalah seni, seolah memahami seni,padahal seni itu sifatnya relatif .Seni tidak dapat dinilai dengan apapun kecuali dengan nilai estetis yang terkandung didalam jiwa sipembuat dan sipenikmat seni itu sendiri.Banyak seni yang kita perhatikan secara signifikan seloah telah dirancang sedemikian rupa,padahal suatu seni yang dikategorikan sebagai seni yang mutlak ialah sesuatu hal yang terlahir secara spontanitas atau/ berjalan di alam bawah sadar seorang pembuat seni(apabila yang bersangkutan hrs menggunakan itu)/sang seniman tanpa perencanaan/rekayasa terlebih dahulu.Akan melahirkan sebuah karya yang sangat Dahsyat...
Dengan demikian dari tulisan diatas dapat kita simpulkan bahwa
seni itu ada sebab adanya aksi dan reaksi yang masing -masing memiliki soul tersendiri dan berpadu pada suatu harmonisasi yang memiliki cakupan sangat luas dan tak terbatas.Seni juga merupakan usaha manusia untuk menemukan makna dan nilai kehidupan sama dengan halnya kebudayaan,sebagaimana apresiasi terhadap estetika itu sendiri,ia tercipta sebagai proyeksi kebutuhan dan hasrat manusia,Intinya yang paling sangat mendasar ialah estetika itu merupakan harga suatu nilai keindahan,dan merupaan produk imajinasi yang teramat kreatif,seperti halnya musik,lukisan, dan hal-hal yang mengandung unsur estetika lainnya yang begitu inspiratif.Banyak orang berpendapat bahwa seniman itu gila...itu di sebabkan pola fikir mereka tidak terjangkau oleh orang yang tidak memiliki apa yang ada dalam pola fikir seniman itu.Kembali kita lihat pada suatu kejadian yang dapat membuat akal fikiran manusia tidak dapat menerimanya tetapi orang sebaliknya menganggap itu adalah suatu hal yang wajar,sebab estetika sangat erat kaitannya dengan sebuah ilustrasi yang sarat mengandung nilai atau unsur yang memiliki penilaian tersendiri bagi suatu pola fikir yang memahami akan seni yang terkandung didalamnya."Bingung"kata mereka yang mungkin sedang membaca tulisan ini .Wajar karena penulis sendiri tidak tahu apa yang membuat mereka bingung,tapi fikiran dan jari ini mengerti apa yang membuat mereka bingung sebab semua yang ada di intermezoo ini dikendalikan oleh ..."salam talkote"...

The Talkote